Selamat Datang di Blogku

Selasa, 28 Mei 2013

RANCANGAN PEMBELAJARAN MODEL ASSURE


 BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
      Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi setiap individu. Melalui             pendidikan yang berkualitas setiap individu akan mampu bersaing dengan individu lain dalam perkembangan era globalisasi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana tercantum  dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, yakni:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Berdasarkan pengertian pendidikan di atas terlihat bahwa proses pembelajaran itu tidak hanya sekedar transfer ilmu dari pendidik kepada siswa saja akan tetapi bagaimana pendidikan itu mampu memfasilitasi siswa untuk memiliki ilmu pengetahuan, sikap, kepribadian dan kemandirian. Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan selayaknya dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan watak serta martabat bangsa. Pelaksanaan pendidikan menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 (PP No. 19 tahun 2005) pasal 19 ayat 1 menyebutkan bahwa:
“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
      Melakukan proses pendidikan sesuai dengan yang disebutkan dalam PP nomor 19 tahun 2005 di atas memerlukan banyak pekerjaan dan keterlibatan dari komponen pembelajaran salah satunya adalah guru. Seorang guru dituntut untuk merancang proses pembelajaran dengan menghadirkan suasana belajar yang tepat agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, efisien dan menyenangkan. 
       Guru sebagai pelaksana pendidikan harus mampu menyiapkan pembelajaran yang tepat melalui model pembelajaran yang  sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pebelajar dengan mempertimbangkan keadaan lingkungan pebelajar sehingga mencapai kompetensi minimal yang telah ditentukan dan menghadirkan pembaharuan dalam proses pembelajaran untuk peningkatan mutu pendidikan. Untuk mewujudkan hal ini dalam pembelajaran guru bisa menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model ASSURE. 
        Model ASSURE merupakan salah satu model yang dapat menuntun pembelajar secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif.  Model ASSURE pada pelaksanaannya memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas. Jadi dengan melakukan perencanaan secara sistematis, dapat membantu memecahkan masalah dan membantu mempermudah menyampaikan pembelajaran. Karena proses pembelajaran itu merupakan proses yang komplek dan merupakan suatu sistem yang perlu dilakukan dengan pendekatan sistematis.
Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas bagaimana merencanakan proses pembelajaran di ruang kelas menggunakan model ASSURE. Dengan menyiapkan media yang sesuai dengan analisis kebutuhan yang dilakukan sebelum pelaksaan kegiatan pembelajaran.
B.  Tujuan
      Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui lebih jauh tentang model ASSURE
  2. Untuk mengetahui bagaimana urutan sistemasis penggunaan model ASSURE
  3. Untuk merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan model ASSURE menggunakan media pembelajaran yang dipilih sesuai analisis kebutuhan.
C.  Manfaat
          Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan di atas, maka yang menjadi manfaat dalam   penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Media Pendidikan
  2. Sebagai bahan bacaan untuk memperdalam pengetahuan tentang Model ASSURE dan penggunaannya.


BAB II
KAJIAN TEORI

A.    MEDIA SECARA UMUM
                Media pembelajaran merupakan faktor penting yang mempengaruhikeberhasilan proses pembelajaran. Menurut  Smaldino, dkk (2008) kata media merupakan bentuk jamak dari perantara (mediaum), merupakan saranakomunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini merujuk padaapa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima.
Media pembelajaran dikategorikan  menjadi enam kategori dasar  yaitu : teks, audio, visual, video,model dan tenaga (orang-orang).
·Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam format apapun, seperti buku, poster, papan tulis, layar komputer dan sebagainya.
· Audio mencakup apa saja yang bisa anda dengar, seperti suara orang, suara mekanik, musik dan sebagainya. Suara tersebut bisa di dengar secara langsung ataupun rekaman.
· Visual meliputi diagram pada sebuah poster, gambar pada papan tulis, gambar pada buku,karton dan sebagainya.
· Video merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer dan sebagainya.
·   Model, bersifat tiga dimensi, dan bisa disentuh oleh siswa.
·    Tenaga (Orang), bisa berupa guru, siswa atau ahli bidang studi.

B.     MODEL ASSURE UNTUK MEMBANTU PEMBELAJARAN

1.      Menganalisis Peserta Didik
     Langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran adalah mengidentifikasi dan menganalisis  karakteristik siswa berdasarkan hasil belajar. Informasi ini akan memandu guru membuat Keputusan hal utama yang perlu dipertimbangkan ketika  menganalisis siswa meliputi (1) karakteristik umum siswa (2) kompetensi khusus (pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang topik), (3) gaya belajar

a.    General Characteristics (Karakteristik Umum)
      Karakteristik umum ini penting diketahui untuk mempengaruhi belajar siswa. Karakteristik umum terdiri dari faktor tetap seperti jenis kelamin dan etnis/kebudayaan, mereka yang bervariasi secara teratur, seperti sikap dan minat.
Meninjau catatan siswa untuk mengidentifikasi perbedaan usia siswa guru lebih memahami pola perilaku atau kemampuan siswa untuk fokus pada kegiatan belajar. ketika merencanakan kerja kelompok perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi perhatian siswa dan kemauan untuk berpartisipasi. contohnya kelompok campuran jenis kelamin dapat bekerja dengan baik di kelas SD awal tetapi menghambat belajar siswa untuk beberapa siswa sekolah menengah. Ketika siswa mewakili beberapa kelompok etnik pilih materi pembelajaran dan contoh yang memberikan prioritas tinggi terhadap identitas dan nilai. Contohnya memilih foto dan clip art dengan anak-anak dari etnis yang sama dengan siswa untuk meningkatkan hubungan ke topik pelajaran.
Setelah guru memahami latar belakang, itu akan digabungkan dengan pengamatan guru tentang  sikap dan minat siswa untuk merancang dan mengimplementasikan pelajaran bermakna yang memenuhi kebutuhan unik dari masing-masing siswa.
b.      Specific Entry Competencies (kompetensi khusus)
      Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bagaimana pengetahuan siswa sebelumnya dipengaruhi oleh topik tertentu dan apa yang mereka pelajari lebih daripada semua sifat psikologis. (Dick, dan Carey dalam Smaldino, dkk: 2012). Oleh karena itu, komponen penting dari merancang pelajaran adalah untuk mengidentifikasi kompetensi khusus tertentu dari siswa. Guru dapat melakukan ini secara informal (seperti dalam interogasi kelas) atau dengan cara yang lebih formal (seperti meninjau hasil tes standar atau memberi guru membuat tes dan penilaian). Tes masuk adalah penilaian yang menentukan apakah siswa memiliki prasyarat yang diperlukan, atau kompetensi, untuk mendapatkan perbaikan dari pembelajaran. Contohnya jika guru akan mengajar siswa untuk menghitung bentuk  bidang geometrik,  tes kemampuan awal akan berfokus pada keterampilan perkalian untuk mengidentifikasi siswa yang membutuhkan perbaikan sebelum pelajaran. Kemampuan prasyarat ini penting untuk beberapa pembelajaran tentang kemampuan membaca. Oleh karena itu guru melakukan tes  untuk mengetahui kemampuan membaca siswa.

c.       Learning Style (Gaya Belajar)
     Gaya belajar berkenan dengan pengelompokkan sifat-sifat psikologis yang menentukan bagaimana seorang individu bisa merasakan interaksi yang memberikan respon secara emosional terhadap lingkungan belajar seperti: kecerdasan majemuk, kekuatan persepsi, kebiasaan memproses informasi, motivasi dan faktor-faktor fisiologis.
2.      Merumuskan Standar dan Tujuan
       Langkah berikutnya adalah merumuskan standar dan tujuan pembelajaran khusus. dimulai dengan standar kurikulum dan teknologi yang digunakan guru di sekolah, berdasarkan pada tujuan nasional. Tujuan pembelajaran yang baik mencantumkan nama peserta didik kepada siapa tujuannya dimaksudkan, tindakan (perilaku) untuk menunjukkan, kondisi di mana perilaku atau kinerja akan diamati, dan sejauh mana pengetahuan atau keterampilan baru harus dikuasai. Untuk catatan ini, kondisi akan mencakup penggunaan teknologi dan media untuk mendukung pembelajaran dan untuk menilai keberhasilan standar atau tujuan pembelajaran.
a. Pentingnya standar dan tujuan
Perumusan tujuan pembelajaran adalah salah satu elemen yang sangat penting, hal ini berkenaan dengan pentingya fungsi tujuan dalam mendasari perumusan beberapa aspek dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1)      Dasar untuk pemilihan strategi, teknologi dan media pembelajaran.
2)      Dasar untuk penilaian dalam pembelajaran.
3)      Dasar untuk Ekspektasi belajar siswa.

b. Tujuan pembelajaran dengan Teknik ABCD
    ABCD merupakan teknik yang bisa digunakan dalam proses merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, adapun komponen-komponen dari teknik ABCD ini adalah sebagai berikut :
A  Audience (Audiensi)
    Instruksi yang kita ajukan harus fokus kepada apa yang harus dilakukan/ dikerjakan oleh pembelajar bukan apa yang harus dilakukan pengajar.
B  Behavior (Perilaku)
     Kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan baru yang harus dimiliki pembelajar setelah melalui proses pembelajaran dan harus dapat diukur.
C  Conditions (Kondisi) Pernyataan tujuan yang meliputi kondisi dimana unjuk kerja itu diamati.D  D. Degree (Tingkat Keberhasilan)
         Pernyataan tujuan yang mengidentifikasi standar atau kriteria yang menjadi dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar.

c.   Daftar Periksa Tujuan berdasarkan ABCD
             Pengelompokan dan pemeriksaan tujuan sangat penting, karena pemilihan metode dan media serta cara mengevaluasi tergantung pada jenis tujuan yang akan diterapkan. Suatu tujuan mungkin diklasifikasikan menurut jenis belajar utama yang akan dicapai, akan tetapi yang terpenting dari semuanya adalah bagaimana mengkomunikasikan tujuan dengan pengetahuan dan kompetensi siswa. Jika tujuan yang telah kita rumuskan masih belum mampu mengkomunikasikan pesan dengan apa yang akan menjadi pengetahuan dan kompetensi siswa, maka tujuan tersebut harus direvisi kembali. 

d.   Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individual
      Tujuan pembelajaran harus berkaitan dengan kemampuan individual pebelajar dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Pebelajar yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan pebelajar yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda, maka untuk itu tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan perbedaan individual yang dimiliki oleh siswa.

3.      Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Bahan Ajar
              Setelah guru menganalisis peserta didik dan menetapkan standar dan tujuan pembelajaran, guru telah membuat titik awal (siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dan poin terakhir (tujuan pembelajaran) dari proses pembelajaran. Selanjutnya tugas guru adalah membangun sebuah jembatan antara dua titik dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat, teknologi, media, dan bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
a.  Memilih Strategi
       Pemilihan strategi pembelajarn disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model (Smaldino dari Keller,1987). ARCS model dapat membantu strategi mana yang dapat membangun  Attention  (perhatian) siswa, pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan dan tujuan, Convident , desain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa.
b.  Memilih Teknologi dan Media
         Jika merujuk pada kriteria media dan teknologi yang disebut Smaldino (2007) maka teknologi dan media yang dipilih dalam perencanaan pembelajaran ini menggunakan teknologi berbasis komputer. Melibatkan unit komputer, jaringan internet, web pembelajaran yang dirancang oleh pembelajar,whiteboard, dan proyektor.
c.   Memilih Materi
      Sebelum memilih materi, terlebih dahulu akan dilakukan obsevasi awal dengan melakukan pengumpulan materi yang siap pakai, meminta keterlibatan spesialis materi dan memintai pendapat dari pembelajar lain. Kesemuanya akan digabung dan diseleksi menjadi materi yang akan digunakan dalam perencanaan pembelajaran ini. Pemilihan itu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan dari pelajar, karena materi yang siap pakai yang diperoleh, biasanya butuh sentuhan modifikasi, maka sentuhan itu perlu keterlibatan spesialis dan pembelajar lain. Kemudian dalam pemilihan materi juga akan memerhatikan hak cipta dari materi tersebut. Maka materi yang dipilih dalam pembelajaran yang akan dilakukan adalah Model-model Pembelajaran Berbasis Komputer.

4.      Memanfaatkan Teknologi, Media dan Bahan Ajar
        Tahap  ini melibatkan perencanaan pembelajaran oleh guru dalam memanfaatkan teknologi, media dan bahan ajar untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Untuk melakukan hal ini mengikuti proses "5P": Preview teknologi, media dan bahan ajar, menyiapkan (Prepare) lingkungan, menyiapkan (Prepare) peserta didik, dan memberikan (Provide) pengalaman belajar.

a. Pratinjau Teknologi, Media dan Materi
        Selama proses seleksi anda telah mengidentifikasi teknologi, media dan materi yang sesuai untuk audiensi dan tujuan belajar anda. Anda harus mempratinjau teknologi dan media yang dipilih terkait dengan tujuan belajar. Tujuannya adalah memilih bagian yang langsung selaras dengan mata pelajaran anda sebagai missal jika mata pelajaran adalah tentang penggunaan preposisi yang tepat, pratinjaulah beberapa program piranti lunak bahasa dan sastra untuk menemukan aktifitas latihan dan praktik yang sesuai dengan tujuan anda. Anda kemudian merancang mata pelajaran yang meliputi hanya bagian preposisi dari peranti lunak tersebut ketimbang seluruh urutan yang ada. Demikian pula, jika menggunakan sebuah video documenter, identifikasilah segmen-segmen yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran, mengingat video DVD memungkinkan navigasi yang mudah bagi segmen sasaran.

b.   Menyiapkan Teknologi, Media dan Materi
          Selanjutnya kita harus menyiapkan teknologi, media dan materi yang akan mendukung aktifitas pengajaran yang akan kita laksanakan. Kumpulkan seluruh perlengkapan yang kita butuhkan dan tentukan urutan penggunaan materi

c.  Menyiapkan Lingkungan
        Dimana saja aktifitas belajar terjadi diruang kelas, laboratorium, pusat media fasilitas harus diatur untuk penggunaan teknologi media, dan materi yang efektif.

d.  Menyiapkan Peserta didik
         Penelitian mengenai belajar mengungkapkan dengan sangat jelas bahwa apa yang dipelajari dari sebuah kegiatan sangat bergantung pada bagaimana peserta belajar dipersiapkan untuk mata pelajaran tersebut.

e.  Menyediakan Pengalaman Belajar
     Jika pengalaman belajar adalah yang berpusat pada guru, maka akan melibatkan presentasi, demonstrasi, latihan, dan praktik atau tutorial. Jika menggunakan presentasi sebagai salah satu strategi penting untuk mengikuti pandauan menggunakan kemampuan presentasi di ruang kelas.

5.      Mengajak Partisipasi Siswa
          Untuk menjadi efektif, pembelajaran harus melibatkan keaktifan peserta didik secara mental. menyediakan kegiatan yang memungkinkan mereka untuk mempraktekkan pengetahuan atau keterampilan baru dan menerima umpan balik pada upaya mereka sebelum resmi dinilai. Praktek dapat melibatkan student self-check, pembelajaran berbantuan komputer, kegiatan internet, atau latihan kelompok. Umpan balik bisa berasal dari guru, komputer, siswa lain, atau evaluasi diri.
a.       Latihan
          Tujuan untuk mata pelajaran yang kita ajarkan dengan jelas menyatakan apa yang semestinya dilakukan oleh para siswa kita sesuai dengan instruksi. Jadi penting untuk mengharuskan siswa berpartisipasi melalui praktik langsung dengan teknologi dan kemampuan baru.

1) Teknologi sebagai alat produksi
        Salah satu cara yang paling umum dalam menggunakan teknologi dan media sebagai sarana yang mengharuskan partisipasi siswa adalah melalui penggunaan peranti produktivitas. Ini karena penggunaan perangkat tersebut dapat memacu siswa dalam pembelajaran, meningkatkan produktivitas dan mendorong kreatifitas.
2) Teknologi sebagai alat komunikasi
      Sebagai contoh, jika menggunakan gambar proyeksi berupa foto para siswa yang tinggal di Alaska, kita sebagai guru dapat melibatkan para siswa dalam diskusi langsung dengan meminta mereka membandingkan situasi terakhir mereka dengan siswa pada foto tersebut. Para siswa kemudian bisa saja bertukar e-mail dengan para siswa di Alaska untuk memperoleh pengetahuan pertama mengenai kehidupan mereka.
 
3) Teknologi sebagai alat penelitian
         Penelitian telah menunjukkan bahwa internet merupakan peranti komputer yang paling sering digunakan. Para siswa memiliki akses instan ke sumber daya yang tak terbatas. Oleh karena itu, mereka bisa dengan mudah “menempatkan, mengevaluasi, dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Penelitian siswa sebaiknya diperluas juga untuk meliputi informasi dari buku, Koran harian dan orang-orang. Penggunaan sumber daya yang beragam akan lebih memastikan bahwa siswa tidak sekedar menyalin informasi berbasis web ke dalam karya mereka.

4)  Teknologi sebagai alat penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
      Para siswa sebelumnya belum pernah mengakses data dan informasi yang begitu besar jumlahnya. Para siswa dari berbagai usia sekarang mampu lebih teliti menguji informasi melalui berbagai perangkat. Masalah yang mungkin saja ditangani para siswa melalui penggunaan teknologi meliputi “apakah seseorang dengan suara terbanyak akan menang? Untuk menjawab pertanyaan tersebut siswa dapat mengunduh hasil pemilu ke dalam sebuah spreadsheet untuk menguji suara elektroral yang dibandingkan dengan suara pemilih.

5)  Menggunakan peranti lunak pembelajaran untuk latihan
       Peranti lunak pendidikan merupakan salah satu sarana melibatkan para siswa dengan kemampuan yang beragam dalam aktifitas belajar individual yang difokuskan pada kemampuan dan pengetahuan dasar. Sebagian besar program peranti lunak pendidikan memungkinkan para siswa untuk terlibat dalam aktifitas yang lebih menantang dengan melompati aktifitas yang mengandung pengetahuan yang telah di kuasai para siswa.
6)  Menggunakan media lainnya untuk latihan
              Diskusi, kuis singkat, dan latihan penerapan, bisa mungkin dilakukannya latihan dan umpan balik selama pengajaran. Aktifitas tindak lanjut bisa menyediakan kesempatan lebih lanjut untuk keterlibatan aktif para siswa.

b. Umpan Balik
       Di semua kasus, para siswa harus menerima umpan balik mengenai ketepatan respon mereka. Umpan balik atau tanggapan bisa berasal dari guru atau para siswa yang bekerja di dalam kelompok kecil dan saling memberi umpan balik. Umpan balik mungkin bisa juga diperoleh melalui aktifitas periksa sendiri atau berasal dari komputer atau mentor.

6.      Evaluasi dan Revisi
           Setelah menerapkan pelajaran, evaluasi dampaknya terhadap belajar siswa. Penilaian ini tidak hanya meneliti sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga meneliti keseluruhan proses pembelajaran  dan dampak penggunaan teknologi dan media. berdasarkan perbedaan antara tujuan dan hasil belajar siswa, direvisi rencana pelajaran untuk mengatasi bidang yang menjadi perhatian.
a.       Menilai prestasi siswa
           Metode dalam menilai prestasi bergantung pada sifat dan tujuan belajar. Beberapa tujuan belajar mengharuskan kemampuan kognitif yang relative sederhana sebagai contoh adalah bagaimana melihat siswa membedakan kata sifat dari kata keterangan, atau merangkum prinsip deklarasi kemerdekaan. Tujuan belajar seperti itu semua bermanfaat bagi ujian tertulis konvensional.
1)   Penilaian auntentik
             Di sekolah, minat yang meningkat terhadap penilaian autentik di pacu oleh komitmen menuju perspektif konstruktivis. Penilaian autententik bisa digunakan untuk menilai kinerja atau produk tunggal, produk unit, atau protofolio.
2)   Penilaian Portofolio
       Portofolio menilai kemampuan siswa untuk membuat produk nyata yang menggambarkan pencapaian mereka terkait dengan analisis, sintesis, dan evaluasi. Komponen kunci dari portofolio adalaha bahwa mereka mengharuskan rekleksi sendiri sesuai yang ditampilkan di produk portofolio. Sebagai misal, jika siswa bisa memilih fragmen karya yang menampilkan pencapaian sebuah tujuan belajar, mereka mungkin saja meminta untuk menjelaskan kenapa mereka memilih fragmen tersebut dan bagaimana itu menunjukkan bahwa mereka telah mempelajari pengetahuan dan kemampuan sasaran.
           Untuk menggunakan portofolio, mulailah dengan menentukan apakah kita akan menggunakan format tradisional atau elektronik. Kemudian indentifikasikalah jenis-jenis artefak yang akan menampilkan pencapaian siswa terkait standard dan tujuan dan pilihlah atau kembangkan skala penilaian yang tepat.
Portofolio tradisional merupakan kumpulan fisik dari karya para siswa, sementara portofolio elektronik merupakan koleksi digital dari karya para siswa. Portofolio tradisional terdiri dari salinan kertas dari karya para siswa, foto, video atau rekaman kaset audio. Portofolio sering kali disimpan dalam penjepit dan kotak penyimpanan, yang berpindah dari satu guru lainnya ketika para siswa naik tingkat.
        Portofolio elektronik menyimpan seluruh karya siswa dalam bentuk file digital. Portofolio elektronik bisa dibuat dengan peranti lunak khusus, sebuah situs online, atau program dasar seperti power point. Kekurangan dari portofolio elektronik adalah perlengkapan, akses, keamanan dan waktu.

b.      Evaluasi dan revisi stragetegi, teknologi dan media
        Evaluasi juga meliputi penilaian strategi, teknologi dan media. Salah satu komponen kunci evaluasi dan revisi sebuah mata pelajaran adalah masukan dari pembelajar. Kita juga bisa mendapatkan umpan balik terkait dengan strategi pengajaran dan penggunaan teknologi dan media melalui wawancara dan diskusi.
·  Evaluasi guru
      Salah satu komponen penting dari suasana kelas manapun adalah guru, yang sebaiknya di evaluasi bersama dengan komponen-komponen lainnya. Meskipun evaluasi atas pengajaran kita mungkin bisa menimbulkan kekhawatiran.
Informasi yang dihasilkan akan memberikan umpan balik yang bagus sekali untuk menangani area-araea yang butuh pengembangan dan untuk mengetahui area-area pangajaran yang berkualitas tinggi terdapat empat jenis dasar evaluasi guru: diri sendiri, siswa, rekan guru, dan administrator.

· Revisi strategi, teknologi dan media.
         Tahap terakhir dari siklus pengajaran adalah duduk dan melihat data penilaian dan evaluasi. Dimana terdapat perbedaan antara yang kita inginkan untuk terjadi dan apa yang memang terjadi.
 
C.     PENERAPAN  MODEL ASSURE
                  Rancangan pembelajaran menggunakan model ASSURE digunakan pada proses pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas VII MTsN Balai Selasa dengan mempraktikkan program aplikasi (Ms.Word). Adapun rancangan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1.  Analisis Pebelajar
a.  Karakteristik umum (general characeristics)
          Siswa kelas VII MTsN Balai Selasa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi rata-rata siswanya berasal dari  keluarga ekonomi menengah ke bawah. Jumlah siswa kelas VII sebanyak 150 orang yang terbagi dalam lima rombongan belajar atau lima kelas, rata-rata setiap kelas ada sekitar 30 orang siswa. Jumlah siswa perempuan lebih banyak dibandingkan dengan siswa laki-laki. Siswa kelas VII ini berumur sekitar 12-14 tahun.
b.      Kompetensi Khusus (Entry competencies)
          Siswa kelas VII MTsN Balai Selasa sebelum mempelajari tentang. Mempraktikan satu program aplikasi siswa harus memiliki pengetahuan awal tentang prosedur menghidupkan komputer, prosedur mematikan komputer, mengelolan file dan folder, komponen perangkat keras komputer (Hardware), dan aplikasi perangkat lunak pada komputer
c.       Gaya Belajar (Learning Style)
     Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu:1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca,2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius,3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.

2.      Merumuskan standar dan tujuan
       Setelah melakukan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ini diharapkan siswa kelas VII MTsN Balai Selasa mampu mengoperasikan komputer sesuai dengan prosedur untuk membantu memudahkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Memilih strategi, teknologi, media dan materi
a. Memilih strategi
        Strategi yang digunakan pada pembelajaran TIK Kelas VII MTsN Balai Selasa adalah strategi demonstrasi langsung  yang berpusat pada guru, agar pebelajar memperoleh pengalaman nyata bagaimana mepraktikkan program aplikasi pada komputer (Ms. Word). Selain itu juga menggunakan strategi yang berpusat pada siswa, siswa melakukan praktik langsung menggunakan komputer.
b. Memilih teknologi dan media
     Dalam  perencanaan pembelajaran ini menggunakan teknologi berbasis komputer dengan menggunakan unit komputer yang telah diinstalkan software aplikasi perangkat lunak (Ms.Word). Adapun media yang digunakan berupa Slide Power Point yang berisi prosedur kerja dalam bentuk tutorial.

c. Memilih bahan Ajar
       Sebelum melakukan pembelajaran dipersiapkan bahan ajar cetak (handout panduan praktik dan buku paket mata pelajaran TIK kelas VII) dan bahan ajar non cetak  berisi materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tentang mempraktikkan salah satu program aplikasi (Ms. Word), materi mencakup langkah-langkah menghidupkan komputer sesuai prosedur, prosedur menggunakan aplikasi, serta prosedur pengelolaan file dan folder pada sistim aplikasi.

4.      Memanfaatkan teknologi media dan materi
      Penggunaan teknologi dan media pada pembelajaran TIK kelas MTsN Balai Selasa menggunakan teknologi komputer yang berisi aplikasi software (Ms.Word), siswa menggunakan komputer yang ada dilaboratorium komputer dengan membuka aplikasi Ms.Word yang telah diinstalkan pada komputer dan mulai bekerja menggunakan Ms. Word dengan memasukkan teks, gambar, dan aplikasi-aplikasi lain yang terdapat pada Ms.Word. Kemudian hasil pekerjaan ini disimpan pada file dan folder.

5.      Mengajak partisipasi Siswa
       Mempraktikkan aplikasi komputer menggunakan software Ms.Word pada pembelajaran mengajak siswa untuk partisipasi aktif dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru, kemudian didiskusikan dengan siswa lain tentang penggunaan aplikasi software Ms.Word pada labor komputer.
6.      Evaluasi dan Revisi
         Pada tahap evauasi, ada dua jenis evaluasi yang akan dilakukan yaitu evaluasi rancangan pembelajarandan evaluasi hasil belajar, dilihat seberapa tercapainya tujuan pembelajaran mempraktikkan salah satu program aplikasi (Ms.Word) mulai dari tahap pemilihan media, materi dan strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran TIK. Tahap evaluasi selanjutnya adalah evaluasi hasil belajar dengan menggunakan tes praktik menggunakan komputer.

BAB III
RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rancangan rencana pelaksanann pembelajaran TIK Kelas VII MTsN Balai Selasa dengan model ASSURE dalam RPP adalah sebagai berikut :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
:
MTsN Balai Selasa
Mata Pelajaran
:
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Kelas/   Semester
:
VII (Tujuh)/ 2 (dua)
Standar Kompetensi
:
3. Mempraktikkan keterampilan dasar komputer
Alokasi Waktu
:
2x 40 menit

I.       Analisis siswa
Peserta :
v  Siswa kelas VII Semester 2 MTsN Balai Selasa
v Siswa berasal dan berdomisili di daerah Balai Selasa dan merupakan penduduk asli sehingga          memiliki kebudayaan yang sama.
v  Siswa dominan berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.
   Prasyarat :
v  Siswa sudah memahami prosedur menghidupkan komputer
v  Siswa sudah memahami prosedur mematikan komputer
v  Siswa sudah memahami mengelola file dan folder
v  Siswa sudah memhami komponen perangkat keras komputer (Hardware)
v  Siswa sudah memahami program aplikasi perangkat lunak pada komputer
Gaya Belajar : Audio, Visual dan Kinestetik
II.Merumuskan standar dan tujuan pembelajaran
Kompetensi Dasar  : 3.4 Mempraktikan salah satu program aplikasi  (Ms.Word)
Standar       :
     1.    Mengidentifikasi menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms.Word
  1. Mengidentifikasi fungsi dari menu-menu yang terdapat pada software Ms.Word
  2. Mempraktikkan program aplikasi software Ms.Word
Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa memahami menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms.Word.
2.      Siswa memahami fungsi menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms.Word.
3.      Siswa mampu Mempraktikkan program aplikasi software Ms.Word

III.         Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Bahan Ajar
a.       Memilih strategi: strategi teacher centered and student centered.
b.      Memilih teknologi dan media : Teknologi (Komputer dan LCD)
       Media (slide power point, dan dan White board)
c.       Bahan ajar : cetak (handout panduan praktik dan buku paket mata pelajaran TIK kelas VII)

IV.             Memanfaatkan Teknologi, Media Dan Bahan Ajar
a.    Mencek teknologi, media dan bahan ajar:  (layak atau tidak layak dimanfaatkan).
b.  Menyiapkan teknologi, media dan bahan ajar:  
       ·  komputer, LCD
       ·  Handout panduan kegiatan praktik yang dilengkapi dengan kriteria penilaian  untuk refleksi       pemahaman siswa
       ·  Buku paket mata pelajaran TIK kelas VII yang relevan
c.   Mempersiapkan lingkungan belajar:
      ·    Ruang laboratorium komputer
      ·    Penataan unit-unit komputer secara teratur
      ·    Pengaturan posisi tempat duduk siswa pada saat melakukan praktik di laboratorium
d.      Mempersiapkan siswa :
      ·     Guru memperkenalkan konten pelajaran
      ·     Guru menjelaskan tujuan dari pelajaran
      ·     Guru membuat handuot sebagai panduan siswa dalam pembelajaran
e.       Menyediakan pengalaman belajar:
      ·     Guru memantau hasil pekerjaan praktik siswa
      ·     Guru meninjau pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang telah dipelajari melalui proses tanya jawab dan diskusi.

V.          Mengajak Partisipasi Siswa
v  Memberikan stimulus kepada siswa tentang materi pelajaran kemudian siswa dibimbing     memberikan respon dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang menu-menu dan fungsi   program aplikasi software Ms.Word
v  Memberikan kesempatan kepada siswa menanggapi pertanyaan siswa yang lainnya melalui diskusi.
v  Memfasilitasi siswa untuk berkolaborasi dengan siswa lain dalam melakukan praktik dilaboratorium tentang mempraktikkan program aplikasi software Ms.Word
v  Siswa menyimpulkan materi pelajaran.

VI.        Evaluasi dan Revisi
v  Penilaian Belajar
Bentuk : Observasi dan Unjuk kerja
Bentuk Instrumen penilaian: lembar observasi dan Uji prosedur
Soal/Instrumen:
a.       Observasi
1.      Tunjukkanlah menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms. Office.
2.      Jelaskanlah fungsi-fungsi menu-menu pada program aplikasi software Ms. Office.
b.      Uji prosedur
1. Bukalah program aplikasi software Ms. Office yang telah terinstal di komputer sesuai dengan prosedur yang benar!
2.      Buatlah sebuah karya tulis sederhana menggunakan menu-menu yang terdapat program aplikasi software Ms. Office
Lembar observasi
Instrumen
Skala kuantitaif
Nilai 1
[(jumlah/8)*10]
4
3
2
1

1
Menjukkan menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms. Office.





2
Menjelaskan fungsi-fungsi menu-menu pada program aplikasi software Ms. Office






Jumlah






 Rubrik Uji prosedur
Instrumen
Skala kuantitaif
Nilai 1
[(jumlah/8)*10]
4
3
2
1

1
Membuka program aplikasi software Ms. Office yang telah terinstal di komputer sesuai dengan prosedur yang benar.





2
Membuat sebuah karya tulis sederhana menggunakan menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms. Office






Jumlah





Keterangan : Penilaian Nilai KD =   (Nilai 1 + Nilai 2)/2

Guru Mata Pelajaran

SRI RAMADHANI

BAB IV
PENUTUP
        Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam merancang pembelajaran pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat menggunakan model pembelajaran ASSURE. Karena model ASSURE dapat tersusun secara sistematis sehingga dapat membantu guru tahap demi tahap dalam merencanakan kegiatan pembelajaran seperti menganalisis siswa, membantu bagaimana menentukan tujuan, memilih media-teknologi-strategi-materi, menggunakan media-teknologi-strategi-materi, bagaimana membuat siswa berpartisipasi aktif sampai menilai dan merevisi kegiatan yang telah berlangsung.

DAFTAR RUJUKAN
Smaldino,Heinich, Molenda, Russel .(2008). Instructional Media And Technologies For Learning, (9th edition), New York : Macmillan Publishing Company.
Smaldino, Lowther  dan Russel .(2012). Instructional Technologies Media And For Learning, (10th edition), Boston : Pearson Education.














Silabus pembelajaran

Sekolah                                    :  MTsN Balai Selasa
Kelas                                         :  VII (tujuh)
Mata Pelajaran                       :  Teknologi Informasi dan Komunikasi
Semester                                 :  2 (dua)
Standar Kompetensi              :  3. Mempraktekkan keterampilan dasar komputer

Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
3.4. Mempraktikan satu program aplikasi (software Ms.Word)
Menu-menu program aplikasi (software Ms.Word)
·         Menemukan menu –menu program aplikasi (software Ms.Word)
·         Menjelaskan fungsi menu-menu program aplikasi (software Ms.Word)
·         Mempraktikan  satu program aplikasi (software Ms.Word)
·         Mengidentifikasi menu –menu program aplikasi (software Ms.Word)


·         Mempraktikkan  satu program aplikasi
observasi



TesUnjuk kerja

Tes identifikasi


Tes uji kerja
·     Tunjukkanlah menu –menu program aplikasi (software Ms.Word)
·     Aktifkanlah program aplikasi (software Ms.Word) yang terinstall di komputer!
2 x 40
Perangkat komputer, buku paket, handout, LCD

                                                                                                                                                               

                                                                                                                                                                                                                                GURU MATA PELAJARAN

                                                                                                                                                                                                                                    SRI RAMADHANI

 






     













1 komentar:

  1. Terima kasih posting contoh RPP dengan model ASSURE, sangat bermanfaat

    BalasHapus