BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal
yang sangat penting bagi setiap individu. Melalui pendidikan yang berkualitas
setiap individu akan mampu bersaing dengan individu lain dalam perkembangan era
globalisasi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana
tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, yakni:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Berdasarkan pengertian pendidikan di
atas terlihat bahwa proses pembelajaran itu tidak hanya sekedar transfer ilmu
dari pendidik kepada siswa saja akan tetapi bagaimana pendidikan itu mampu
memfasilitasi siswa untuk memiliki ilmu pengetahuan, sikap, kepribadian dan
kemandirian. Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan selayaknya dilakukan untuk
mengembangkan kemampuan dan watak serta martabat bangsa. Pelaksanaan pendidikan
menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 (PP No. 19 tahun 2005) pasal
19 ayat 1 menyebutkan bahwa:
“Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Melakukan proses pendidikan sesuai dengan yang disebutkan dalam PP nomor 19
tahun 2005 di atas memerlukan banyak pekerjaan dan keterlibatan dari komponen
pembelajaran salah satunya adalah guru. Seorang guru dituntut
untuk merancang proses pembelajaran dengan menghadirkan suasana belajar yang
tepat agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, efisien dan
menyenangkan.
Guru sebagai pelaksana pendidikan harus mampu menyiapkan pembelajaran yang tepat melalui model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pebelajar dengan mempertimbangkan keadaan lingkungan pebelajar sehingga mencapai kompetensi minimal yang telah ditentukan dan menghadirkan pembaharuan dalam proses pembelajaran untuk peningkatan mutu pendidikan. Untuk mewujudkan hal ini dalam pembelajaran guru bisa menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model ASSURE.
Guru sebagai pelaksana pendidikan harus mampu menyiapkan pembelajaran yang tepat melalui model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pebelajar dengan mempertimbangkan keadaan lingkungan pebelajar sehingga mencapai kompetensi minimal yang telah ditentukan dan menghadirkan pembaharuan dalam proses pembelajaran untuk peningkatan mutu pendidikan. Untuk mewujudkan hal ini dalam pembelajaran guru bisa menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model ASSURE.
Model ASSURE merupakan salah satu model yang dapat menuntun pembelajar
secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif. Model
ASSURE pada pelaksanaannya memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang
kelas. Jadi dengan melakukan perencanaan secara sistematis, dapat membantu
memecahkan masalah dan membantu mempermudah menyampaikan pembelajaran. Karena
proses pembelajaran itu merupakan proses yang komplek dan merupakan suatu
sistem yang perlu dilakukan dengan pendekatan sistematis.
Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas bagaimana merencanakan proses
pembelajaran di ruang kelas menggunakan model ASSURE. Dengan menyiapkan media
yang sesuai dengan analisis kebutuhan yang dilakukan sebelum pelaksaan kegiatan
pembelajaran.
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui lebih jauh tentang model ASSURE
- Untuk mengetahui bagaimana urutan sistemasis penggunaan model ASSURE
- Untuk merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan model ASSURE menggunakan media pembelajaran yang dipilih sesuai analisis kebutuhan.
C. Manfaat
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan di atas,
maka yang menjadi manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Media Pendidikan
- Sebagai bahan bacaan untuk memperdalam pengetahuan tentang Model ASSURE dan penggunaannya.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
MEDIA
SECARA UMUM
Media
pembelajaran merupakan faktor penting yang mempengaruhikeberhasilan proses
pembelajaran. Menurut Smaldino, dkk
(2008) kata media merupakan bentuk jamak dari perantara (mediaum), merupakan
saranakomunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini
merujuk padaapa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah
penerima.
Media pembelajaran dikategorikan menjadi enam kategori dasar yaitu : teks, audio, visual, video,model dan
tenaga (orang-orang).
·Teks merupakan karakter alfanumerik yang
mungkin ditampilkan dalam format apapun, seperti buku, poster, papan tulis, layar
komputer dan sebagainya.
· Audio mencakup apa saja yang bisa anda
dengar, seperti suara orang, suara mekanik, musik dan sebagainya. Suara
tersebut bisa di dengar secara langsung ataupun rekaman.
· Visual meliputi diagram pada sebuah
poster, gambar pada papan tulis, gambar pada buku,karton dan sebagainya.
· Video merupakan media yang menampilkan
gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer dan sebagainya.
· Model, bersifat tiga dimensi, dan bisa
disentuh oleh siswa.
· Tenaga (Orang), bisa berupa guru, siswa
atau ahli bidang studi.
B.
MODEL
ASSURE UNTUK MEMBANTU PEMBELAJARAN
1.
Menganalisis Peserta Didik
Langkah
pertama dalam merencanakan pembelajaran adalah mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
siswa berdasarkan hasil belajar. Informasi ini akan memandu guru
membuat Keputusan hal utama yang perlu dipertimbangkan ketika menganalisis siswa meliputi (1) karakteristik umum siswa (2) kompetensi
khusus (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tentang topik),
(3) gaya belajar
a. General
Characteristics (Karakteristik Umum)
Karakteristik
umum ini penting diketahui untuk
mempengaruhi belajar siswa. Karakteristik umum terdiri
dari faktor tetap seperti jenis kelamin dan etnis/kebudayaan, mereka yang bervariasi secara teratur, seperti sikap dan minat.
Meninjau
catatan siswa untuk mengidentifikasi perbedaan usia siswa guru lebih memahami
pola perilaku atau kemampuan
siswa untuk fokus pada kegiatan belajar. ketika
merencanakan kerja kelompok
perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi perhatian siswa dan kemauan
untuk berpartisipasi. contohnya kelompok campuran jenis kelamin dapat bekerja dengan
baik di kelas SD awal tetapi menghambat
belajar siswa untuk beberapa siswa sekolah menengah. Ketika siswa mewakili beberapa kelompok etnik
pilih materi pembelajaran dan contoh yang memberikan prioritas tinggi terhadap
identitas dan nilai. Contohnya memilih foto dan clip art dengan anak-anak dari etnis yang
sama dengan siswa untuk
meningkatkan hubungan ke topik
pelajaran.
Setelah
guru memahami latar belakang, itu
akan digabungkan dengan pengamatan guru
tentang sikap
dan minat siswa untuk
merancang dan mengimplementasikan pelajaran bermakna yang memenuhi kebutuhan unik dari masing-masing
siswa.
b. Specific
Entry Competencies (kompetensi khusus)
Penelitian
terbaru mengungkapkan bahwa bagaimana
pengetahuan siswa sebelumnya dipengaruhi
oleh topik tertentu dan apa yang
mereka pelajari lebih daripada
semua sifat psikologis. (Dick,
dan Carey dalam Smaldino, dkk: 2012). Oleh karena itu, komponen
penting dari merancang pelajaran
adalah untuk mengidentifikasi kompetensi
khusus tertentu dari siswa. Guru dapat melakukan ini secara informal (seperti
dalam interogasi kelas) atau dengan cara yang lebih formal (seperti meninjau
hasil tes standar atau memberi guru membuat tes dan penilaian). Tes masuk
adalah penilaian yang menentukan apakah siswa memiliki prasyarat yang
diperlukan, atau kompetensi, untuk mendapatkan perbaikan dari pembelajaran.
Contohnya jika guru akan mengajar siswa untuk menghitung bentuk bidang geometrik, tes
kemampuan awal akan berfokus pada keterampilan perkalian untuk mengidentifikasi siswa yang membutuhkan
perbaikan sebelum pelajaran. Kemampuan prasyarat ini penting untuk beberapa
pembelajaran tentang kemampuan membaca. Oleh karena itu guru melakukan
tes untuk mengetahui
kemampuan membaca siswa.
c.
Learning Style (Gaya Belajar)
Gaya belajar
berkenan dengan pengelompokkan sifat-sifat psikologis yang menentukan bagaimana
seorang individu bisa merasakan interaksi yang memberikan respon secara
emosional terhadap lingkungan belajar seperti: kecerdasan majemuk, kekuatan
persepsi, kebiasaan memproses informasi, motivasi dan faktor-faktor fisiologis.
2.
Merumuskan
Standar dan Tujuan
Langkah
berikutnya adalah merumuskan standar dan tujuan
pembelajaran khusus. dimulai dengan standar kurikulum dan teknologi yang digunakan guru di sekolah,
berdasarkan pada tujuan nasional.
Tujuan pembelajaran yang baik mencantumkan nama peserta
didik kepada siapa tujuannya
dimaksudkan, tindakan (perilaku) untuk
menunjukkan, kondisi di mana perilaku atau kinerja akan diamati,
dan sejauh mana pengetahuan
atau keterampilan baru harus
dikuasai. Untuk catatan ini, kondisi
akan mencakup penggunaan teknologi
dan media untuk mendukung pembelajaran
dan untuk menilai keberhasilan standar
atau tujuan pembelajaran.
a. Pentingnya
standar dan tujuan
Perumusan
tujuan pembelajaran adalah salah satu elemen yang sangat penting, hal ini
berkenaan dengan pentingya fungsi tujuan dalam mendasari perumusan beberapa
aspek dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1) Dasar untuk
pemilihan strategi, teknologi dan media pembelajaran.
2) Dasar untuk
penilaian dalam pembelajaran.
3) Dasar untuk
Ekspektasi belajar siswa.
b. Tujuan
pembelajaran dengan Teknik ABCD
ABCD
merupakan teknik yang bisa digunakan dalam proses merumuskan tujuan
pembelajaran dengan baik, adapun komponen-komponen dari teknik ABCD ini adalah
sebagai berikut :
A Audience
(Audiensi)
Instruksi yang kita ajukan harus
fokus kepada apa yang harus dilakukan/ dikerjakan oleh pembelajar bukan apa
yang harus dilakukan pengajar.
B Behavior
(Perilaku)
Kata kerja yang mendeskripsikan
kemampuan baru yang harus dimiliki pembelajar setelah melalui proses
pembelajaran dan harus dapat diukur.
C Conditions
(Kondisi) Pernyataan tujuan yang meliputi kondisi dimana unjuk
kerja itu diamati.D D. Degree
(Tingkat Keberhasilan)
Pernyataan tujuan yang mengidentifikasi standar atau
kriteria yang menjadi dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar.
c. Daftar Periksa Tujuan berdasarkan ABCD
c. Daftar Periksa Tujuan berdasarkan ABCD
Pengelompokan dan pemeriksaan tujuan
sangat penting, karena pemilihan metode dan media serta cara mengevaluasi
tergantung pada jenis tujuan yang akan diterapkan. Suatu tujuan mungkin
diklasifikasikan menurut jenis belajar utama yang akan dicapai, akan tetapi
yang terpenting dari semuanya adalah bagaimana mengkomunikasikan tujuan dengan
pengetahuan dan kompetensi siswa. Jika tujuan yang telah kita rumuskan masih
belum mampu mengkomunikasikan pesan dengan apa yang akan menjadi pengetahuan
dan kompetensi siswa, maka tujuan tersebut harus direvisi kembali.
d.
Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan
Individual
Tujuan pembelajaran harus berkaitan
dengan kemampuan individual pebelajar dalam menuntaskan atau memahami sebuah
materi yang diberikan. Pebelajar yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan
pebelajar yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan
terhadap materi yang berbeda, maka untuk itu tujuan pembelajaran harus
disesuaikan dengan perbedaan individual yang dimiliki oleh siswa.
3.
Memilih
Strategi,
Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Setelah
guru menganalisis peserta didik dan menetapkan standar dan tujuan pembelajaran, guru telah membuat
titik awal (siswa
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
sikap) dan poin terakhir (tujuan pembelajaran) dari proses pembelajaran.
Selanjutnya tugas guru adalah membangun sebuah jembatan antara
dua titik dengan memilih strategi
pembelajaran yang tepat, teknologi, media, dan bahan ajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
a. Memilih Strategi
Pemilihan
strategi pembelajarn disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain
itu juga memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat
mendukung pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model (Smaldino dari Keller,1987). ARCS
model dapat membantu strategi mana yang dapat membangun Attention (perhatian) siswa,
pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan dan tujuan, Convident , desain pembelajaran dapat membantu
pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa.
b. Memilih Teknologi
dan Media
Jika merujuk pada kriteria media dan
teknologi yang disebut Smaldino (2007) maka teknologi dan media yang dipilih
dalam perencanaan pembelajaran ini menggunakan teknologi berbasis komputer.
Melibatkan unit komputer, jaringan internet, web pembelajaran yang dirancang
oleh pembelajar,whiteboard, dan proyektor.
c. Memilih Materi
Sebelum memilih materi, terlebih dahulu akan dilakukan
obsevasi awal dengan melakukan pengumpulan materi yang siap pakai, meminta
keterlibatan spesialis materi dan memintai pendapat dari pembelajar lain.
Kesemuanya akan digabung dan diseleksi menjadi materi yang akan digunakan dalam
perencanaan pembelajaran ini. Pemilihan itu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
dan kebutuhan dari pelajar, karena materi yang siap pakai yang diperoleh,
biasanya butuh sentuhan modifikasi, maka sentuhan itu perlu keterlibatan
spesialis dan pembelajar lain. Kemudian dalam pemilihan materi juga akan
memerhatikan hak cipta dari materi tersebut. Maka materi yang dipilih dalam
pembelajaran yang akan dilakukan adalah Model-model Pembelajaran Berbasis
Komputer.
4.
Memanfaatkan
Teknologi,
Media
dan Bahan Ajar
Tahap ini
melibatkan perencanaan
pembelajaran oleh guru dalam
memanfaatkan
teknologi,
media dan bahan
ajar untuk membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran.
Untuk melakukan hal ini
mengikuti proses
"5P":
Preview
teknologi,
media dan bahan ajar,
menyiapkan (Prepare) lingkungan,
menyiapkan
(Prepare) peserta didik,
dan memberikan (Provide) pengalaman
belajar.
a. Pratinjau Teknologi, Media dan
Materi
Selama proses seleksi anda telah mengidentifikasi teknologi, media dan
materi yang sesuai untuk audiensi dan tujuan belajar anda. Anda harus
mempratinjau teknologi dan media yang dipilih terkait dengan tujuan belajar.
Tujuannya adalah memilih bagian yang langsung selaras dengan mata pelajaran
anda sebagai missal jika mata pelajaran adalah tentang penggunaan preposisi
yang tepat, pratinjaulah beberapa program piranti lunak bahasa dan sastra untuk
menemukan aktifitas latihan dan praktik yang sesuai dengan tujuan anda. Anda
kemudian merancang mata pelajaran yang meliputi hanya bagian preposisi dari
peranti lunak tersebut ketimbang seluruh urutan yang ada. Demikian pula, jika
menggunakan sebuah video documenter, identifikasilah segmen-segmen yang
berhubungan langsung dengan mata pelajaran, mengingat video DVD memungkinkan
navigasi yang mudah bagi segmen sasaran.
b. Menyiapkan Teknologi, Media dan Materi
Selanjutnya kita harus
menyiapkan teknologi, media dan materi yang akan mendukung aktifitas pengajaran yang akan kita laksanakan. Kumpulkan
seluruh perlengkapan yang kita butuhkan dan tentukan urutan penggunaan materi
c. Menyiapkan Lingkungan
Dimana saja
aktifitas belajar terjadi diruang kelas, laboratorium, pusat media fasilitas
harus diatur untuk penggunaan teknologi media, dan materi yang efektif.
d. Menyiapkan Peserta didik
Penelitian
mengenai belajar mengungkapkan dengan sangat jelas bahwa apa yang dipelajari
dari sebuah kegiatan sangat bergantung pada bagaimana peserta belajar dipersiapkan untuk mata pelajaran tersebut.
e. Menyediakan Pengalaman Belajar
Jika pengalaman belajar adalah yang berpusat pada guru, maka akan
melibatkan presentasi, demonstrasi, latihan, dan praktik atau tutorial. Jika
menggunakan presentasi sebagai salah satu strategi penting untuk mengikuti
pandauan menggunakan kemampuan presentasi di ruang kelas.
5.
Mengajak
Partisipasi Siswa
Untuk
menjadi efektif, pembelajaran harus
melibatkan keaktifan
peserta didik secara mental. menyediakan
kegiatan yang
memungkinkan mereka untuk
mempraktekkan
pengetahuan atau keterampilan
baru dan
menerima umpan balik pada
upaya mereka
sebelum
resmi
dinilai.
Praktek
dapat melibatkan
student self-check,
pembelajaran berbantuan komputer, kegiatan
internet,
atau
latihan kelompok.
Umpan balik
bisa berasal dari
guru,
komputer,
siswa lain,
atau
evaluasi diri.
a. Latihan
Tujuan untuk mata pelajaran yang kita ajarkan dengan jelas menyatakan apa yang semestinya dilakukan oleh para siswa kita sesuai dengan instruksi. Jadi penting untuk mengharuskan siswa berpartisipasi melalui
praktik langsung dengan teknologi dan kemampuan baru.
1) Teknologi sebagai alat produksi
Salah satu cara yang paling umum dalam menggunakan
teknologi dan media sebagai sarana yang mengharuskan partisipasi siswa adalah
melalui penggunaan peranti produktivitas. Ini karena penggunaan perangkat
tersebut dapat memacu siswa dalam pembelajaran, meningkatkan produktivitas dan mendorong kreatifitas.
2) Teknologi sebagai alat komunikasi
Sebagai contoh, jika menggunakan gambar
proyeksi berupa foto para siswa
yang tinggal di Alaska, kita sebagai guru dapat melibatkan para siswa dalam diskusi langsung dengan meminta mereka membandingkan situasi terakhir
mereka dengan siswa pada foto tersebut. Para siswa kemudian bisa saja bertukar
e-mail dengan para siswa di Alaska untuk memperoleh pengetahuan pertama
mengenai kehidupan mereka.
3) Teknologi sebagai alat penelitian
Penelitian telah menunjukkan bahwa internet merupakan peranti komputer yang
paling sering digunakan. Para siswa memiliki akses instan ke sumber daya yang
tak terbatas. Oleh karena itu, mereka bisa dengan mudah “menempatkan,
mengevaluasi, dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Penelitian siswa
sebaiknya diperluas juga untuk meliputi informasi dari buku, Koran harian dan
orang-orang. Penggunaan sumber daya yang beragam akan lebih memastikan bahwa
siswa tidak sekedar menyalin informasi berbasis web ke dalam karya mereka.
4) Teknologi sebagai alat penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
Para siswa sebelumnya belum pernah mengakses data dan informasi yang begitu
besar jumlahnya. Para siswa dari berbagai usia sekarang mampu lebih teliti
menguji informasi melalui berbagai perangkat. Masalah yang mungkin saja
ditangani para siswa melalui penggunaan teknologi meliputi “apakah seseorang
dengan suara terbanyak akan menang?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut siswa dapat mengunduh hasil pemilu ke
dalam sebuah spreadsheet untuk menguji suara elektroral yang dibandingkan
dengan suara pemilih.
5) Menggunakan peranti lunak pembelajaran untuk latihan
Peranti lunak pendidikan merupakan salah satu sarana melibatkan para siswa
dengan kemampuan yang beragam dalam aktifitas belajar individual yang
difokuskan pada kemampuan dan pengetahuan dasar. Sebagian besar program peranti
lunak pendidikan memungkinkan para siswa untuk terlibat dalam aktifitas yang
lebih menantang dengan melompati aktifitas yang mengandung pengetahuan yang telah di kuasai para siswa.
6) Menggunakan media lainnya untuk latihan
Diskusi, kuis singkat, dan latihan penerapan, bisa mungkin dilakukannya
latihan dan umpan balik selama
pengajaran. Aktifitas tindak lanjut bisa menyediakan kesempatan lebih lanjut
untuk keterlibatan aktif para siswa.
b. Umpan Balik
Di semua kasus, para siswa harus
menerima umpan balik mengenai ketepatan respon mereka. Umpan balik atau tanggapan
bisa berasal dari guru atau para
siswa yang bekerja di dalam kelompok kecil dan saling memberi umpan balik. Umpan balik mungkin bisa juga diperoleh melalui aktifitas
periksa sendiri atau berasal dari komputer atau mentor.
6.
Evaluasi dan Revisi
Setelah
menerapkan pelajaran,
evaluasi
dampaknya terhadap
belajar siswa.
Penilaian ini
tidak hanya
meneliti
sejauh mana
siswa
telah mencapai tujuan pembelajaran,
tetapi juga
meneliti
keseluruhan proses
pembelajaran dan
dampak penggunaan
teknologi
dan media.
berdasarkan perbedaan
antara tujuan
dan hasil belajar
siswa,
direvisi rencana
pelajaran
untuk mengatasi
bidang yang menjadi perhatian.
a. Menilai prestasi siswa
Metode dalam menilai prestasi bergantung pada sifat dan tujuan belajar.
Beberapa tujuan belajar mengharuskan kemampuan kognitif yang relative sederhana
sebagai contoh
adalah bagaimana melihat siswa membedakan
kata sifat dari kata keterangan, atau merangkum prinsip deklarasi kemerdekaan.
Tujuan belajar seperti itu semua bermanfaat bagi ujian tertulis konvensional.
1) Penilaian
auntentik
Di sekolah, minat yang meningkat terhadap penilaian autentik di pacu oleh
komitmen menuju perspektif konstruktivis. Penilaian autententik bisa digunakan untuk menilai kinerja atau produk
tunggal, produk unit, atau protofolio.
2) Penilaian
Portofolio
Portofolio menilai kemampuan siswa untuk membuat produk nyata yang
menggambarkan pencapaian mereka terkait dengan analisis, sintesis, dan
evaluasi. Komponen kunci dari portofolio adalaha bahwa mereka mengharuskan
rekleksi sendiri sesuai yang ditampilkan di produk portofolio. Sebagai misal,
jika siswa bisa memilih fragmen karya yang menampilkan pencapaian sebuah tujuan
belajar, mereka mungkin saja meminta untuk menjelaskan kenapa mereka memilih
fragmen tersebut dan bagaimana itu menunjukkan bahwa mereka telah mempelajari
pengetahuan dan kemampuan sasaran.
Untuk menggunakan portofolio, mulailah dengan menentukan apakah kita akan menggunakan format tradisional atau elektronik. Kemudian indentifikasikalah jenis-jenis artefak yang akan menampilkan pencapaian siswa
terkait standard dan tujuan dan pilihlah atau kembangkan skala penilaian yang
tepat.
Portofolio tradisional merupakan kumpulan fisik dari karya para siswa,
sementara portofolio elektronik merupakan koleksi digital dari karya para
siswa. Portofolio tradisional terdiri dari salinan kertas dari karya para
siswa, foto, video atau rekaman kaset audio. Portofolio sering kali disimpan
dalam penjepit dan kotak penyimpanan, yang berpindah dari satu guru lainnya
ketika para siswa naik tingkat.
Portofolio elektronik menyimpan seluruh karya siswa dalam bentuk file
digital. Portofolio elektronik bisa dibuat dengan peranti lunak khusus, sebuah
situs online, atau program dasar seperti power point. Kekurangan dari
portofolio elektronik adalah perlengkapan, akses, keamanan dan waktu.
b. Evaluasi dan revisi stragetegi, teknologi dan
media
Evaluasi juga meliputi penilaian strategi, teknologi dan media. Salah satu komponen kunci evaluasi dan revisi sebuah mata pelajaran adalah masukan dari pembelajar. Kita juga bisa mendapatkan umpan balik terkait dengan strategi pengajaran
dan penggunaan teknologi dan media melalui wawancara dan diskusi.
· Evaluasi
guru
Salah satu komponen penting dari suasana kelas manapun adalah guru, yang sebaiknya di evaluasi bersama
dengan komponen-komponen lainnya. Meskipun evaluasi atas pengajaran kita
mungkin bisa menimbulkan kekhawatiran.
Informasi yang dihasilkan akan memberikan umpan balik yang bagus sekali
untuk menangani area-araea yang butuh pengembangan dan untuk mengetahui
area-area pangajaran yang berkualitas tinggi terdapat empat jenis dasar
evaluasi guru: diri sendiri, siswa, rekan guru, dan administrator.
· Revisi
strategi, teknologi dan media.
Tahap terakhir dari siklus pengajaran adalah duduk dan melihat data
penilaian dan evaluasi. Dimana terdapat perbedaan antara yang kita inginkan
untuk terjadi dan apa yang memang terjadi.
C.
PENERAPAN MODEL
ASSURE
Rancangan pembelajaran menggunakan model ASSURE digunakan pada proses
pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas VII MTsN
Balai Selasa dengan mempraktikkan program aplikasi (Ms.Word). Adapun
rancangan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1. Analisis
Pebelajar
a. Karakteristik umum (general characeristics)
Siswa kelas VII MTsN Balai Selasa pada mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi rata-rata siswanya berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Jumlah
siswa kelas VII
sebanyak 150 orang yang terbagi dalam
lima rombongan belajar atau lima kelas, rata-rata setiap kelas
ada sekitar 30 orang siswa. Jumlah siswa perempuan lebih banyak dibandingkan
dengan siswa laki-laki. Siswa kelas VII ini berumur sekitar 12-14 tahun.
b.
Kompetensi Khusus (Entry competencies)
Siswa kelas VII MTsN Balai Selasa
sebelum mempelajari tentang. Mempraktikan satu program aplikasi siswa harus memiliki pengetahuan awal tentang prosedur
menghidupkan komputer, prosedur mematikan komputer, mengelolan file dan folder,
komponen
perangkat keras komputer (Hardware), dan aplikasi
perangkat lunak pada komputer
c.
Gaya Belajar (Learning
Style)
Terdapat
tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu:1. Gaya belajar
visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca,2. Gaya
belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta
didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius,3. Gaya belajar
kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta
didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.
2. Merumuskan
standar dan tujuan
Setelah melakukan
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ini diharapkan siswa kelas VII
MTsN Balai Selasa mampu mengoperasikan komputer sesuai dengan prosedur untuk
membantu memudahkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memilih
strategi, teknologi, media dan materi
a. Memilih
strategi
Strategi
yang digunakan pada pembelajaran TIK Kelas VII MTsN Balai Selasa adalah
strategi demonstrasi langsung yang
berpusat pada guru, agar pebelajar memperoleh pengalaman nyata bagaimana mepraktikkan
program aplikasi pada komputer (Ms. Word).
Selain itu juga menggunakan strategi yang berpusat pada siswa, siswa melakukan
praktik langsung menggunakan komputer.
b. Memilih
teknologi dan media
Dalam
perencanaan pembelajaran ini menggunakan teknologi berbasis komputer dengan
menggunakan unit komputer yang telah diinstalkan software aplikasi perangkat
lunak (Ms.Word). Adapun media yang
digunakan berupa Slide Power Point yang berisi prosedur kerja dalam bentuk
tutorial.
c. Memilih
bahan Ajar
Sebelum
melakukan pembelajaran dipersiapkan bahan ajar cetak (handout panduan praktik dan buku paket mata pelajaran TIK kelas
VII) dan bahan ajar non cetak berisi
materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tentang mempraktikkan salah satu
program aplikasi (Ms. Word), materi
mencakup langkah-langkah menghidupkan komputer sesuai prosedur, prosedur
menggunakan aplikasi, serta prosedur pengelolaan file dan folder pada sistim
aplikasi.
4. Memanfaatkan
teknologi media dan materi
Penggunaan
teknologi dan media pada pembelajaran TIK kelas MTsN Balai Selasa menggunakan
teknologi komputer yang berisi aplikasi software (Ms.Word), siswa menggunakan komputer yang ada dilaboratorium komputer
dengan membuka aplikasi Ms.Word yang
telah diinstalkan pada komputer dan mulai bekerja menggunakan Ms. Word dengan memasukkan teks, gambar,
dan aplikasi-aplikasi lain yang terdapat pada Ms.Word. Kemudian hasil pekerjaan ini disimpan pada file dan folder.
5. Mengajak partisipasi
Siswa
Mempraktikkan
aplikasi komputer menggunakan software Ms.Word
pada pembelajaran mengajak siswa untuk partisipasi aktif dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada guru, kemudian didiskusikan dengan siswa lain tentang
penggunaan aplikasi software Ms.Word pada
labor komputer.
6. Evaluasi dan
Revisi
Pada tahap
evauasi, ada dua jenis evaluasi yang akan dilakukan yaitu evaluasi rancangan
pembelajarandan evaluasi hasil belajar, dilihat seberapa tercapainya tujuan
pembelajaran mempraktikkan salah satu program aplikasi (Ms.Word) mulai dari tahap pemilihan media, materi dan strategi yang
digunakan dalam proses pembelajaran TIK. Tahap evaluasi selanjutnya adalah
evaluasi hasil belajar dengan menggunakan tes praktik menggunakan komputer.
BAB III
RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rancangan rencana pelaksanann pembelajaran TIK Kelas VII
MTsN Balai Selasa dengan model ASSURE dalam RPP adalah sebagai berikut :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
|
:
|
MTsN Balai
Selasa
|
Mata Pelajaran
|
:
|
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
|
Kelas/ Semester
|
:
|
VII (Tujuh)/ 2 (dua)
|
Standar Kompetensi
|
:
|
3. Mempraktikkan keterampilan dasar komputer
|
Alokasi Waktu
|
:
|
2x 40 menit
|
I. Analisis siswa
Peserta :
v Siswa kelas VII Semester 2 MTsN Balai
Selasa
v Siswa berasal dan
berdomisili di daerah Balai Selasa dan merupakan penduduk asli sehingga
memiliki kebudayaan yang sama.
v Siswa dominan berasal
dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.
Prasyarat :
v Siswa sudah memahami
prosedur menghidupkan komputer
v Siswa sudah memahami prosedur
mematikan komputer
v Siswa sudah memahami
mengelola file dan folder
v Siswa sudah memhami komponen
perangkat keras komputer (Hardware)
v Siswa sudah memahami program
aplikasi perangkat lunak pada komputer
Gaya Belajar : Audio, Visual dan Kinestetik
II.Merumuskan
standar dan tujuan pembelajaran
Kompetensi Dasar : 3.4 Mempraktikan salah satu program aplikasi (Ms.Word)
Standar :
1. Mengidentifikasi menu-menu yang terdapat pada program
aplikasi software Ms.Word
- Mengidentifikasi fungsi dari menu-menu yang terdapat pada software Ms.Word
- Mempraktikkan program aplikasi software Ms.Word
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa memahami menu-menu
yang terdapat pada program aplikasi software
Ms.Word.
2.
Siswa memahami fungsi menu-menu yang terdapat pada program aplikasi software Ms.Word.
3.
Siswa mampu Mempraktikkan
program aplikasi software Ms.Word
III.
Memilih
Strategi, Teknologi, Media dan Bahan Ajar
a.
Memilih strategi: strategi teacher centered and
student centered.
b.
Memilih teknologi dan media : Teknologi (Komputer dan
LCD)
Media (slide
power point, dan dan White board)
c.
Bahan ajar : cetak (handout panduan praktik dan buku paket mata pelajaran TIK kelas
VII)
IV.
Memanfaatkan
Teknologi, Media Dan Bahan Ajar
a. Mencek teknologi, media dan bahan ajar: (layak atau tidak layak dimanfaatkan).
b. Menyiapkan teknologi, media dan bahan ajar:
· komputer, LCD
· Handout panduan kegiatan praktik
yang dilengkapi dengan kriteria penilaian untuk refleksi pemahaman siswa
· Buku paket mata pelajaran TIK kelas VII yang relevan
c. Mempersiapkan lingkungan belajar:
· Ruang laboratorium komputer
· Penataan unit-unit komputer secara teratur
· Pengaturan posisi tempat duduk siswa pada saat melakukan praktik di
laboratorium
d.
Mempersiapkan siswa :
· Guru memperkenalkan konten pelajaran
· Guru menjelaskan tujuan dari pelajaran
· Guru membuat handuot sebagai
panduan siswa dalam pembelajaran
e.
Menyediakan pengalaman belajar:
· Guru memantau hasil pekerjaan praktik siswa
· Guru meninjau pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang telah
dipelajari melalui proses tanya jawab dan diskusi.
V.
Mengajak Partisipasi Siswa
v Memberikan
stimulus kepada siswa tentang materi pelajaran kemudian siswa dibimbing
memberikan respon dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang menu-menu dan
fungsi program aplikasi software Ms.Word
v Memberikan
kesempatan kepada siswa menanggapi pertanyaan siswa yang lainnya melalui
diskusi.
v Memfasilitasi
siswa untuk berkolaborasi dengan siswa lain dalam melakukan praktik dilaboratorium
tentang mempraktikkan program aplikasi software
Ms.Word
v Siswa
menyimpulkan materi pelajaran.
VI.
Evaluasi
dan Revisi
v Penilaian Belajar
Bentuk : Observasi
dan Unjuk kerja
Bentuk Instrumen penilaian: lembar observasi dan Uji prosedur
Soal/Instrumen:
a. Observasi
1.
Tunjukkanlah menu-menu yang terdapat pada program
aplikasi software Ms. Office.
2.
Jelaskanlah fungsi-fungsi menu-menu pada program
aplikasi software Ms. Office.
b.
Uji prosedur
1. Bukalah program aplikasi software Ms. Office yang telah terinstal di komputer sesuai dengan
prosedur yang benar!
2.
Buatlah sebuah karya tulis sederhana menggunakan menu-menu
yang terdapat program aplikasi software
Ms. Office
Lembar observasi
Instrumen
|
Skala
kuantitaif
|
Nilai 1
[(jumlah/8)*10]
|
||||
4
|
3
|
2
|
1
|
|||
1
|
Menjukkan menu-menu
yang terdapat pada program aplikasi software Ms. Office.
|
|||||
2
|
Menjelaskan
fungsi-fungsi menu-menu pada program aplikasi software Ms. Office
|
|||||
Jumlah
|
Rubrik Uji prosedur
Instrumen
|
Skala kuantitaif
|
Nilai 1
[(jumlah/8)*10]
|
||||
4
|
3
|
2
|
1
|
|||
1
|
Membuka program
aplikasi software Ms. Office yang
telah terinstal di komputer sesuai dengan prosedur yang benar.
|
|||||
2
|
Membuat sebuah
karya tulis sederhana menggunakan menu-menu yang terdapat pada program
aplikasi software Ms. Office
|
|||||
Jumlah
|
Keterangan : Penilaian Nilai KD = (Nilai 1
+ Nilai 2)/2
Guru Mata
Pelajaran
SRI
RAMADHANI
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa dalam merancang pembelajaran pada mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat menggunakan model pembelajaran ASSURE.
Karena model ASSURE dapat tersusun secara sistematis sehingga dapat membantu guru
tahap demi tahap dalam merencanakan kegiatan pembelajaran seperti menganalisis siswa,
membantu bagaimana menentukan tujuan, memilih media-teknologi-strategi-materi,
menggunakan media-teknologi-strategi-materi, bagaimana membuat siswa
berpartisipasi aktif sampai menilai dan merevisi kegiatan yang telah
berlangsung.
DAFTAR
RUJUKAN
Smaldino,Heinich, Molenda, Russel .(2008). Instructional Media And
Technologies For Learning, (9th edition), New York : Macmillan Publishing Company.
Smaldino,
Lowther dan Russel .(2012). Instructional Technologies Media And For Learning, (10th edition), Boston : Pearson Education.
Silabus pembelajaran
Sekolah : MTsN Balai Selasa
Kelas : VII (tujuh)
Mata Pelajaran :
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 3. Mempraktekkan keterampilan dasar
komputer
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi
Waktu
|
Sumber
Belajar
|
||
Teknik
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Instrumen
|
||||||
3.4. Mempraktikan satu
program aplikasi (software Ms.Word)
|
Menu-menu program aplikasi (software Ms.Word)
|
·
Menemukan menu –menu program aplikasi (software
Ms.Word)
·
Menjelaskan
fungsi menu-menu program
aplikasi (software Ms.Word)
·
Mempraktikan satu program aplikasi (software
Ms.Word)
|
·
Mengidentifikasi menu –menu program
aplikasi (software Ms.Word)
·
Mempraktikkan satu program
aplikasi
|
observasi
TesUnjuk kerja |
Tes identifikasi
Tes uji kerja |
·
Tunjukkanlah menu –menu program
aplikasi (software Ms.Word)
·
Aktifkanlah program aplikasi (software Ms.Word) yang terinstall di komputer!
|
2 x 40
|
Perangkat komputer, buku paket, handout, LCD
|
GURU MATA PELAJARAN
SRI RAMADHANI
Terima kasih posting contoh RPP dengan model ASSURE, sangat bermanfaat
BalasHapus